Selasa, 07 Februari 2012

asal usul hari valentine

Sejarah Valentine
Pada jaman sekarang, valentine days di lambangkan dengan hati,  warna pink, pemberian bunga yang biasanya bunga mawar dan acara-acara atau kegiatan yang bertema cinta yang dilakukan oleh sepasang muda-mudi ataupun keluarga. Padahal sebenarnya acara tersebut sangat berbeda jauh dengan simbol-simbol cinta.
Valentine sebenarnya adalah seorang biarawan katholik yang menjadi martir dan dia dihukum mati oleh kaisar Claudius II karena menentang peraturan yang melarang pemuda Romawi menjalin hubungan cinta karena mereka akan di kirim untuk berperang.
Ketika itu kejayaan kekaisaran Romawi tengah berada di tengah ancaman keruntuhannya, akibat kemerosotan aparatnya dan pemberontakan rakyat sipilnya. Di perbatasannya yang masih rawan munculnya pemberotakan dari bangsa  Gaul, Hun, Slavia, Mongolia dan Turki. Mereka mengancam wilayah Eropa Utara dan Asia, yang merupakan wilayah kekuasaan dari kekaisaran Romawi.
Untuk mempertahankan kekaisarannya, Claudius II tak henti-hentinya merekrut kaum Romawi yang di anggap masih mampu untuk bertempur dan sebagai tentara yang siap diberangkatkan ke medan perang. Sang kaisar melihat, tentara yang mempunyai ikatan kasih dan bathin dengan keluarga dan orang-orang yang di cintai hanya akan melembekkan daya tempur mereka. oleh karena itu mereka melarang kaum pria Romawi menjalin hubungan cinta, bertunangan atau menikah.
Valentine seorang biarawan muda, melihat derita mereka yang dirundung trauma cinta tak sampai ini, diam-diam mengumpulkan dan memberikan siraman rohani kepada mereka. Sang biarawan bahkan memberikan mereka sakramen pernikahan dan akhirnya aksi ini tercium juga oleh kaisar dan kemudian Valentine pun di penjara karena menentang aturan Kaisar dan menolak mengakui dewa-dewa Romawi dan kemudian dia dijatuhi hukuman mati.
Di penjara dia bersahabat dengan seorang petugas penjara bernama Asterius. Putri penjaga penjara ini bernama Julia mengalami kebutaan sejak lahir, lalu di obati oleh Valentine dan mengajari Julia dengan sejarah dan agama dan menjelaskan dunia semesta sehingga Julia dapat merasakan makna dan kebijaksanaan lewat ajaran ini.
Beberapa minggu kemudian  Julia belum mengalami kesembuhan, tetapi Valentine akan di eksekusi hukuman mati dan Valentine tidak sempat mengucapkan salam perpisahan  kepada Julia, namun dia menuliskan ucapan dengan pesan untuk semakin dekat dengan Tuhan. Tak lupa ditambah dengan kata-kata,” Dengan cinta dan Valentine mu.” Kemudian pada tanggal 14 Pebruari 269, Valentine di eksekusi dan meninggal serta dimakamkan di Gereja Praksedes Roma. Keesokan harinya Julia mendapat pesan tersebut berupa surat dan membukanya, seketika itu juga dia dapat melihat.
Pada tahun 496, Paus Gelasius I menyatakan 14 Pebruari sebagai hari peringatan St. Valentine yang kebetulan juga pada tanggal tersebut adalah hari perayaan Lupercalia untuk menghormati dewa kesuburan bagi bangsa Romawi.

Nama Valentine diabadikan sebagai hari kasih sayang dan ditetapkan sebagai hari Valentine pada kematiannya yaitu pada tanggal 14 Pebruari setiap tahunnya.

2 komentar: